Bejana untuk Wadah Air Wudhu

Bejana dari bahan kulit, dalam hadits, “Apabila kulit telah disamak, maka ia telah suci.”

Kulit hewan halal yang disembelih walau tidak disamak adalah suci. Kulit hewan buas (tidak halal) harus disamak dulu baru suci, bulu yang basah menjadi najis. Kulit binatang mati sendiri (bangkai) suci bila disamak. Kulit anjing dan babi tidak suci.

Bejana dari bahan tulang, tulang binatang tidak boleh untuk tempar air minum maupun air wudhu.

Bejana dari bahan logam, batu tidak makruh, kecuali emas dan perak dianggap makruh namun wudhunya tetap sah.

Dalam hadits disebutkan, “Orang yang minum dalam bejana perak, hanyalah ia menuangkan api jahanam ke dalam perutnya.”